Dan, ini hanyalah ucapan nabi dalam sebuah mimpi seseorang sebagaimana riwayat Imam Al Khathib Al Baghdadi berikut ini:
وَأَخْبَرَنَا ابْنُ رِزْقٍ ، قَالَ : أَنْبَأَ عُثْمَانُ بْنُ أَحْمَدَ ، ثنا مُحَمَّدُ بْنُ أَحْمَدَ بْنِ الْبَرَاءِ ، ثنا دَاوُدُ بْنُ رُشَيْدٍ ، ثنا الْوَلِيدُ بْنُ صَالِحٍ ، عَنْ رَجُلٍ ، رَأَيْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي النَّوْمِ فَقَالَ لِي : " مَنِ اسْتَوَى يَوْمَاهُ فَهُوَ مَغْبُونٌ ، وَمَنْ كَانَ غَدُهُ شَرَّ يَوْمَيْهِ ، فَهُوَ مَلْعُونٌ وَمَنْ لَمْ يَعْرِفِ النُّقْصَانَ مِنْ نَفْسِهِ فَهُوَ إِلَى نُقْصَانٍ ، وَمَنْ كَانَ إِلَى نُقْصَانٍ فَالْمَوْتُ خَيْرٌ لَهُ "
Mengabarkan kami Ibnu Rizq, katanya: memberitakan kepada kami Utsman bin Ahmad, berkata kepada kami Muhammad bin Ahmad bin Al Bara, berkata kepada kami Daud bin Rusyaid, mengabarkan kami Al Walid bin Shalih, dari seorang laki-laki: Aku melihat Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam dalam mimpi, Beliau berkata kepada ku: Barang siapa yang harinya sama saja maka dia telah lalai, barang siapa yang hari ini lebih buruk dari kemarin maka dia terlaknat, barang siapa yang tidak mendapatkan tambahan maka dia dalam kerugian, barangsiapa yang dalam kerugian maka kematian lebih baik baginya. (Iqtidha’ul ‘Ilmi Al ‘Amal, No. 196)
Pertanyaan pertama, Hadits yang antum maksud adalah sebagai berikut:
من استوى يوماه فهو مغبون ، ومن كان يومه شرا من أمسه فهو ملعون
Barang siapa yang harinya sama saja maka dia telah lalai, barang siapa yang hari ini lebih buruk dari kemarin maka dia terlaknat. (Lihat Mafatihul Ghaib, 25/165, Al Lu’lu’ Ar Marshuu’ No. 530, Al Mashnu’ fi Ma’rifatil hadits Al Maudhu’, 1/174)