اهل البيت
هل تريد التفاعل مع هذه المساهمة؟ كل ما عليك هو إنشاء حساب جديد ببضع خطوات أو تسجيل الدخول للمتابعة.

اهل البيت

اسلامي احاديث خطب ادعية
 
الرئيسيةأحدث الصورالتسجيلدخول

 

 شر الناس من تركه

اذهب الى الأسفل 
كاتب الموضوعرسالة
Admin
Admin
Admin


المساهمات : 672
تاريخ التسجيل : 21/04/2016

شر الناس من تركه  Empty
مُساهمةموضوع: شر الناس من تركه    شر الناس من تركه  Emptyالأحد نوفمبر 17, 2019 5:44 am

أخرج البخاري ومسلم عن عائشة رضي الله عنها: أنها قالت: "استأذن رجل على رسول الله صلى الله عليه وسلم، فقال: ((ائذنوا له، بئس أخو العشيرة، أو ابن العشيرة، فلما دخل ألان له الكلام))، قلت: يا رسول الله، قلت الذي قلت، ثم ألَنْتَ له الكلام، قال: ((أي عائشةُ، إن شر الناس من تركه الناس - أو وَدَعَه الناس - اتقاء فحشه))".

Mengapa Islam Amat Mengedepankan Sopan Santun?
Bahkan tersenyum kepada orang-orang yang berperilaku buruk pun dianjurkan selama dimaknai untuk mudarah.
 
tirto.id - Dalam dunia pergaulan dikenal “basa-basi" yang bisa (saja) dianggap sebagai bagian dari adab sopan santun. Bahkan dalam ajaran Islam pun dikenal apa yang dinamai mudarah yaitu bersikap lemah lembut, menampilkan senyum dan berbicara halus terhadap seseorang yang sikapnya buruk. Mudarah ini ditampilkan oleh seseorang yang sebenarnya merasa tidak terlalu simpatik kepada orang yang sedang dihadapinya.

Diriwayatkan bahwa suatu ketika ada seseorang yang meminta izin menemui Nabi SAW. Beliau mengizinkannya. Sebelumnya, Nabi menceritakan perangai buruk orang tersebut kepada sang istri, Aisyah RA. Setelah yang bersangkutan pergi, Aisyah bertanya: "Wahai Nabi! Engkau tadi (di hadapanku) telah berucap (buruk) menyangkut perangai orang itu, tetapi engkau tetap berlemah lembut terhadapnya.“

Nabi menjawab: “Sesungguhnya orang yang paling buruk kedudukannya di sisi Allah adalah siapa yang ditinggalkan oleh manusia karena ingin menjauhi keburukannya." (HR.Muslim)

Sangat populer ungkapan yang oleh sementara ulama dinisbahkan kepada Nabi SAW: “Sungguh, kami menampakkan gigi (tersenyum) di hadapan sekelompok orang, padahal hati kami mengutuk mereka."

Ucapan ini dinisbahkan kepada sahabat Nabi, Abu ad-Darda’. Pakar hadis kenamaan, Imam Bukhari, termasuk salah seorang yang menisbahkannya kepada sahabat mulia itu (bukan kepada Rasul). Kendati demikian, kandungan maknanya dapat diterima.

Dari sini pula dapat dimengerti mengapa al-Qur’an menjadikan salah satu ciri hamba-hamba Allah yang terpuji adalah mengucapkan salam perpisahan demi kedamaian pasif terhadap orang-orang yang berlaku picik. Bacalah QS. Al-Furqan ayat 63: "Dan hamba-hamba Tuhan yang Maha Penyayang itu (ialah) orang-orang yang berjalan di atas bumi dengan rendah hati dan apabila orang-orang jahil menyapa mereka, mereka mengucapkan kata-kata (yang mengandung) keselamatan."  

Hal itu dikarenakan melayani orang picik dapat melahirkan kepicikan baru yang berkesinambungan, sedangkan mengabaikannya (baca: tidak meladeninya) dapat mematikan benih keburukan yang bersinambung.
الرجوع الى أعلى الصفحة اذهب الى الأسفل
https://duahadith.forumarabia.com
 
شر الناس من تركه
الرجوع الى أعلى الصفحة 
صفحة 1 من اصل 1
 مواضيع مماثلة
-
» الاحسان الى الناس

صلاحيات هذا المنتدى:لاتستطيع الرد على المواضيع في هذا المنتدى
اهل البيت :: الفئة الأولى :: الاندنوسية-
انتقل الى: